Sabtu, 02 Agustus 2014

Ketemu Kura-Kura Ninja di Pulau Penyu



Niat utama mampir ke Tanjung Benoa sebenernya pengen nyobain parasailing tapi apa daya angin sedang tidak bersahabat untuk terbang sehingga keinginan belajar terbang itu musti dipendam dalem-dalem. Trus ngapain dong siang-siang gini?Mo berjemur di pantai, sayang kulitnya sudah eksotis dan tak perlu penyinaran lagi. Pengen jalan-jalan nyusuri pantai juga bukan alternatif menarik karena padat banget manusia. Nyobain banana boat gimana?Malessss cos cuaca super panas dan lagi ogah basah-basahan. So, ketika ada tukang perahu nawarin buat berlayar ke pulau Penyu saya langsung oke-oke aja ketimbang manyun di warung kopi.

Butuh waktu sekitar 15 menit untuk mencapai pulau kecil di selatan Bali itu. Dalam bayangan saya, pulau Penyu seperti pulau-pulau di Ujung Kulon sebagai tempat khusus konservasi satwa. Dan langsung buyar imaji saya ketika menginjakkan kaki di sana. Ternyata pulau itu hanya berisi sebuah empang kecil sebagai tempat pengembangbiakan kura-kura. Walo airnya kurang jernih namun kita bisa menikmati segerombolan kura-kura yang pengin menyapa pengunjung. “ Heloo... Welcome to our home. I’m Leonardo. I’m Michelangelo. I’m Raphael. I’m Donatello....  Secara bergantian, anggota Kura-Kura Ninja itu memperkenalkan dirinya. Sedikit mesam-mesem ketika sekilas kenangan masa kecil muncul kembali saat duduk santai di pinggiran empang tersebut. 

The teenage mutant ninja turtles

Saya memang penggemar film Kura-Kura Ninja beserta segala pernak-perniknya. Nggak heran kalo binatang reptil satu ini merupakan favorit di antara hewan-hewan kesayangan lain. Pernah sekali dua kali memelihara the turtle tapi sayange belum berhasil melihatnya tumbuh dan berkembang dengan baik seperti di pulau Penyu ini. So, meskipun tempatnya sederhana gini tapi seneng bisa bertemu sahabat-sahabat kecilku sambil mengamati tingkah lakunya yang menggemaskan. Seperti quote “ Try to be like the turtle at ease in your own shell...” Memang seperti itu asyiknya jadi kura-kura, nyaman dalam cangkangnya sendiri dan nggak peduli dunia lain.

Buat kaum narsis di seluruh dunia, ada spot khusus buat foto-fotoan ama baby turtle di kolam kecil sebelahnya.  Sebenarnya cute banget bisa narsis with baby turtle tapi sayang tempate penuh dengan anak-anak bule dengan niat tulus pengin belajar binatang bernama kura-kura. Lagi pada serius dengerin cerita tour guide-nya walo in the end kedengeran teriakan-teriakan “cheeseeee.....” Huhh ternyata berapapun umurnya sama aja suka narsis.

Sebagai salah satu destinasi di kawasan Tanjung Benoa,tempat itu sebenernya kurang layak dijual. Terkesan kumuh dan seadanya banget,gak ada polesan sana-sini yang membuat kita kerasan. Wupps ngapain juga di sini lama-lama, orang sudah ditunggu tukang perahu. Tadi dipeseni kalo udah cukup segera kembali. Owwh pulau itu memang sengaja dibuat minimalis kalee ya. Sebelum cabut, belai-belai Leonardo dulu ahhh sambil make a wish.... Semoga panjang umur kayak mbah kura-kura yang bisa bertahan hidup hingga seratus tahun.


Sebiasa apapun tempat yang kita kunjungi, pastilah ada hal-hal menarik untuk dikenang. Kemudian saya langsung ingat perjalanan ke tempat ini bersama tukang perahu kocak itu. Ceritanya, bagian tengah perahu itu kan dibuat bolong biar kita bisa menikmati keindahan bawah laut. Emang sih airnya jernih sehingga tembus langsung ke laut. Nah, sepanjang perjalanan si tukang perahu ngoceh gak keruan. Liat tuh...lihat ada sekawanan ikan pari di bawah sono. Spontan langsung celingukan ngamati bagian tengah perahu. Mana pak,kok gak ada? Itu tuh ada barisan baracuda lagi berenang. Ihh bapak kok bohong banget...Nggak ada satupun gerombolan ikan-ikan keren itu di bawah perahu kita euy!! Dengan polosnya dia bilang, biar nggak ngantuk aja....huhh dasarrr si bapak!!!

Pun ketika perahu mulai melaju kencang balapan dengan rival sesama perahu motor, si bapak itu dengan santainya nyerocos kalo saat ini kita lagi main film action kayak James Bond. Wolaaa dasar pelaut, selalu menghayati goncangan ombak dengan senang hati. Lebih asyik lagi kalo nyetel soundtrack Bond, The World isn’t enough-nya Garbage biar makin nendang suasananya  hehehe Sementara itu baju sudah basah kuyup akibat air laut yang masuk ke perahu plus mulai ngerasain asinnya air laut saking parahnya goncangan perahu kecil ini. Untungnya gak mabuk laut karena terlalu sibuk ketawa-ketiwi denger celotehan si tukang perahu. Hiburan lain adalah pemandangan indah di atas langit sono. Sesekali melintas pesawat yang akan mendarat di bandara Ngurah Rai. Welcome to Bali....... 


Balapan perahu di tanjung benoa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar