Rabu, 06 Agustus 2014

Panahan Tradisional Jemparingan ala Jogja



Sebagai pecinta film klasik kayak Braveheart, Robinhood, Three Musketeers dan Lord of The Rings, tentunya tidak heran jika saya memendam obsesi untuk belajar naik kuda dan panahan. Kalo naik kuda sudah pernah sekali meski hanya keliling Tawangmangu sedangkan belajar panahan agak-agak mustahil mengingat keterbatasan fasilitas olahraga tersebut. Namun berhati-hatilah dengan mimpi-mu, secara tiba-tiba mimpi bisa terwujud nyata dengan caranya sendiri yang menakjubkan.  Dan sepertinya ada keajaiban kecil dalam hidupku ketika pada suatu pagi di Kraton Ngayogyokarto Hadiningrat, saya belajar panahan.  Ya, panahan...ARCHERY.... bener-bener panahan yang olahraga itu bukan hanya sekedar kiasan seperti ijinkan aku memanah hatimu...aihhhh.....
Diajari abdi dalem cara megang busur

First, rombongan kami diterima pihak kraton di sebuah pendopo bangsal Kamandungan, tempat latihan panahan pagi itu. Di sana kami dijelaskan tentang filosofi olahraga panahan yang dalam bahasa Jawa disebut Jemparing beserta cara menggunakannya. Panahan di kraton memang sedikit beda dengan olahraga panahan yang biasa dipertandingkan itu. Kalo di kraton cara merentang busurnya secara horisontal dengan posisi pemanah duduk bersila. Kemudian busur panahnya dijepit pake dua jari, baru lepaskan dengan mantap setelah konsentrasi membidik target.

Panahan tak sekedar olahraga fisik belaka namun juga melibatkan konsentrasi dan kesehatan mental. What?? Melepaskan anak panah dari busur memang kelihatan mudah tapi lihat saja hasilnya jika asal-asalan saja membidik sasaran,bisa jadi anak panah tersebut melesat tanpa arah jauh dari target. Apalagi jika nggak pake hati. Wah, ini kan olahraga kenapa musti harus sepenuh hati?asal tahu aja kalo kata panah itu berasal dari manah alias hati. Secara tidak langsung ketentraman hati sepertinya  berpengaruh terhadap konsentrasi.

Iya, bener tuh saking groginya, anak panah pertama lepas dari busur saya tanpa terkendali ke luar tembok arah Siti Hinggil. Waduhh mampus deh kalo nancep ke salah seorang pengunjung kraton. Maafkan saya... Namun nyoba kedua kalinya, saya lebih tenang dan tidak deg-degan lagi. Lumayan terarah dan bisa nancep di papan. Horeeee...... 
Rombongan pemanah pemula

Mulai kepikiran pengin belajar panahan secara serius karena panahan memang oke banget untuk keseimbangan jasmani dan rohani. Siapa bilang panahan merupakan olahraga ringan yang tidak mengeluarkan keringat?dulu saya pikir begitu tetapi setelah berlatih langsung ternyata capek juga bolak-balik ngambil anak panah serta butuh tenaga plus pikiran buat membidik target. Bagi yang susah fokus,olahraga ini bagus buat melatih konsentrasi. Pokoknya kalo mo membidik harus focus dan fokus,nggak boleh mikirin hal lain sehingga konsentrasi harus hidup total.

Panahan juga mengajarkan kita arti kesabaran,disiplin,tenang, teliti, ulet dan lain-lain. Penguasaan emosi dalam diri kita bisa diasah dengan belajar memanah. Pribadi tenang dan matang mempunyai kesempatan menjadi pemanah handal seperti Robinhood. Keliatannya hari ini saya cukup tenang menguasai emosi karena anak panah saya kebanyakan nancep di papan meski cuma nyerempet-nyerempet di bagian atas dan bawahnya doang Dari hasil narsis, wajah saya terbukti lumayan tenang juga di depan kamera kok... hehehe

Narsis dulu ah..... with the traditional bow....
    

2 komentar:

  1. mantab... Sepertinya jd pengen langsung mencoba.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuk mariiiii...mariiiii..... Silahkan dicoba dan buktikan hasilnya hehehe

      Hapus