Sabtu, 20 Juni 2015

Museum Radya Pustaka : The Oldest Museum



Museum Radya Pustaka merupakan salah satu museum tertua di Indonesia yang  dibangun pada tahun 1890. Letaknya nyempil di sebelah taman Sriwedari Solo sehingga kalo lewat sana seringnya kelewatan lha wong gak  terlalu eye catching. Dan sebagai orang Solo yang hobinya maen ke Gramedia, sungguh memalukan kalo saya belum pernah ke sana cause Radya Pustaka itu gedungnya pas di depan toko buku tersebut. Sehingga pada suatu siang setelah nyari diskonan buku, saya sempatkan maen ke museum dengan harapan nemu primbon ato kitab-kitab Jawa berisi ramalan masa depan.  

Begitu masuk museum mungil ini kita langsung disapa dengan koleksi arca kecil sang Budha mulai dari Bodhisatwa, Dhyani Budha Wairocana, Avalokitaswara dan lain-lainnya yang artistik sekali. Patung Budha Gautama gede malahan dipajang di teras museum ini. Widiww...apa tidak takut dimaling tuh?padahal museum ini kondang dengan kasus pencurian patung beberapa tahun lalu.
Selain patung Budha, museum ini juga menyimpan gamelan, wayang serta keris. Yang paling menarik tuh ngeliat mesin ketik jaman baheula. Ternyata mesin ketik nggak hanya memuat huruf aplhabet aja tapi juga bisa dipermak dengan huruf Jawa di mana kita bisa mengetik huruf ho no co ro ko, do to so wo lo.... Kalo boleh pinjam mesin ini mungkin kata pertama bahasa Jawa yang pengin ditulis adalah Ing Ngarso sung tuladha, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri handayani....wwwhhh.....hanya itulah pesan Jawa dari Ki Hajar Dewantoro yang masih keingat sampe sekarang.


koleksi museum Radya Pustaka

Menurut referensi yang saya baca, museum ini menyimpan kitab-kitab bahasa Jawa tapi mana ya?Mungkin di simpan di perpustakaan di pojokan itu tapi kok tempatnya tertutup, jadi nggak berani masuk deh. Akhirnya berhenti di depan perpust ngeliatin koleksi mata uang kuno dari berbagai negara. Seumur-umur saya baru liat duit dollar dan deutsche mark tapi di museum ini kita bisa liat mata uang dari Malaysia, Singapura, Turki dan bahkan sampe ke negara latin seperti Colombia dan Honduras.Hmmm.... it’s all about the money....it’s all about dubidubidam.......

Museum Radya pustaka mungkin hanya seukuran rumah mungil sehingga tak butuh waktu lama untuk mengelilinginya. Koleksinya terkesan sederhana tapi jangan tanya nilai barang-barang itu. Harta karun yang terkubur di museum ini memang bikin banyak kolektor mupeng pengin memilikinya. Termasuk saya yang pengen bawa pulang patung Ganesha gendut-gendut menggemaskan itu.   

koleksi wayang kulit dan patung Budha



Tidak ada komentar:

Posting Komentar