Dalam sebuah perjalanan dari Wonosobo ke Jogja ketika bulan purnama menggantung di atas langit Magelang saya teringat seorang sahabat yang bertempat tinggal di Borobudur, tepat di belakang candi agung dan paling ajaib sedunia tersebut. Dulu semasa kuliah, candi Borobudur merupakan tempat hunting foto favorit anak kampus kami. Selain tempatnya yang begitu sakral dan magis, I always feel like home dan begitu menyatu dengan alam desa Kalisegoro, Borobudur. Apalagi sahabat saya, mbak Setija, memang selalu setia menawarkan rumahnya sebagai tempat penginapan gratis plus akses gratis masuk candi via bypass alias melompat pagar candi wkwkwkwk.....
borobudur view from kalisegoro village |
Acara Borobudur Internasional Festival dan hari raya
Waisyak adalah moment favorit kami kala itu. Most special ketika malam Waisyak
saat bulan purnama tiba, kami ngintip para biksu yang sedang khusuk berdoa di
antara temaram ribuan lilin di pelataran candi Borobudur. Sepertinya damai
sekali melihat biksu-biksu berkain kuning dan maroon itu memuja Illahi dengan
begitu hening, menyatu dalam hati dan seolah-olah beneran lenyap dari tempat
ini. Dengan ajaran penuh kedamaian itu pulalah yang membuat kami jatuh hati
pada Sidharta Budha Gautama.
Many years later, kami sahabat tiga serangkai kembali
ke Borobudur lagi bukan sebagai mahasiswa tapi as a journalist. Surya dan
Setija adalah jurnalis handal di kantor berita radio terkenal sementara saya ya
sebuah perkecualian. Menjadi jurnalis angin-anginan yang nerima tawaran kerja
demi gratisan ke Australia hahahaha *shame on you...*
Ceritanya waktu itu si Surya kebagian jatah liputan
desa bahasa di daerah kaki bukit Menoreh tidak begitu jauh dari Borobudur,
segeralah ia menghubungi saya plus Setija demi kelancaran risetnya. As a best
friend udah pasti kami saling tolong menolong jika salah satu membutuhkan
bantuan padahal kami kerja di media yang berbeda. Setelah kelar liputan selama
3 hari, kami mengunjungi candi Borobudur sambil mengenang kegilaan jaman kuliah
plus lirak-lirik nyari bule. Apalagi gosipnya David Beckham sekeluarga lagi
liburan di Borobudur. Yah siapa tau kami bisa melihat penampakan nyata salah
satu pemain terkaya di dunia itu dan berharap ditinggalin some poundsterling
buat ongkos pulang hihihihi Wupss..ternyata bukan David tapi yang terlihat di
depan mata kami adalah sosok tinggi besar berambut gimbal sekilas mirip Didier
Drogba. Wow...is it real Drogba?berharap itu beneran striker Chelsea hitam kelam
nan mempesona itu namun apa daya dia sudah berlalu dengan cepatnya. Ah elu sih
Sur....pake ribut segala meyakinkan apakah itu Drogba ato bukan. Kenapa gak
langsung kita sapa aja selesaiiiiiii!!!
Ketika kami
sampe di bawah pohon Bodhi, tempat Sidharta mendapatkan pencerahan, kami
bertemu dengan keluarga dari Belanda yang ternyata asal-usulnya dari
Tulungagung, Jawa Timur. Ceritanya mereka lagi napak tilas ke tanah nenek
moyang di Indonesia. Oh, pantesan ya biar mukanya bule dengan kulit sedikit
eksotis tapi ramah dan cerewetnya minta ampun karena sebagian dirinya mengalir
darah Indonesia,which is most friendly country on earth hehehe Kalo nggak salah
namanya Jasper, Sheila, Heidi dan dua lainnya lupa. Kami segera akrab satu sama
lain karena kebetulan sama-sama ngefans klub Ajax Amsterdam dan nodong gosip
terbaru tentang pemain Ajax. Terbukti
kan kalo sepak bola itu adalah bahasa universal. Sebut satu klub dari negaranya
dan kau langsung cerewet habis membahas bola seolah sudah kenal lama sekali
dengan orang itu. Jasper bahkan ngasih alamatnya di
Amsterdam.....woaaaa.....We’ll be glad to visit you there..........Sebelum
pisahan kami sempat foto bersama plus dengan hati meleleh nyanyiin lagu
Amsterdam-Coldplay yang begitu indah itu.
Come on, oh my star is fading
And I swerve out of control
If I, if I'd only waited
I'd not be stuck here in this hole
Come here, oh my star is fading
And I swerve out of control
And I swear, I waited and waited
I've got to get out of this hole....
And I swerve out of control
If I, if I'd only waited
I'd not be stuck here in this hole
Come here, oh my star is fading
And I swerve out of control
And I swear, I waited and waited
I've got to get out of this hole....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar