There’s no better place to find yourself than sitting in a waterfall and listening to it’s music….. Setuju banget dengan quote kece Roland R Kemler tentang air terjun yang merupakan landscape favorit saya se-alam raya. Air terjun tidak pernah gagal membuat hati saya tentram dan pikiran menjadi jernih kembali setelah mendengar suara gemericik air berjatuhan ke bumi. Dan untuk urusan air terjun cantik, Sumba adalah juaranya. Banyak air terjun super keren terbentang dari barat ke timur sepanjang pulau eksotis bagian dari provinsi Nusa Tenggara Timur tersebut.
Siang itu kami tiba di air terjun Lapopu selepas menempuh perjalanan selama 1 jam dari kota Waikabubak, Sumba Barat Daya. Sekedar info, kami masuk pulau Sumba melalui bandara Tambolaka di kota Waikabubak dan sempat istirahat sehari di sana sembari mengumpulkan energi untuk persiapan eksplorasi so many waterfall, soooo many beautiful beach, people, culture, and other beautiful things selama dua hari ke depan.
Lapopu merupakan bagian dari
Taman Nasional Manupeu Tanah Daru di kota Sumba Barat. Hmmm… saya demen banget
maen ke taman nasional yang berhubungan ama dunia kehutanan. Pasti harus masuk
hutan dengan jalur trekking menantang adrenalin. Red riding hood, lets go into
the wood…… Hutan di Manupeu Tanah Daru termasuk perwakilan hutan musim semi
peluruh dataran rendah dengan keanekaragaman hayati bernilai tinggi seperti
cemara gunung, cemara hutan, jambu hutan, kemiri dan asam. Jadinya sepanjang
jalan menuju air terjun, saya mengamati pepohonan di sekeliling sambil berharap
ada asam jatuh yang bisa diemut buat permen. Jalur trekking di hutan ini
ternyata cukup pendek dan kurang menantang karena hanya butuh waktu 15 menit
saja untuk sampe ke salah satu air terjun favorit di tanah Humba.
The next waterfall terletak di
Sumba Timur, 2 jam dari kota Waingapu dengan nama pake Wai wai juga… yaitu air
terjun Waimarang. Dalam Bahasa Sumba, wai artinya air. Ohh pantesan banyak
wisata air namanya pakai kata wai…
waimarang… waikelo.. waikuri….. Dan air terjun kedua ini lebih amazing,
seperti masuk ke dunia lain… magissssss…… Sumpah, bingung saya melihat
landscape di kiri kanan. Ini di mana yaaa… apakah kami tersesat? Somewhere in
Tanzania…. tersesat di gurun kering kerontang maha luas. Tak ada rumah, tak ada
pepohonan sama sekali. Ini kalo kebelet pipis gimana ya…. *mikir* Sempat kepikiran juga pengen bikin video clip
di sini pake lagu lawas Keane. Somewhere only we know. Tempat rahasia kita, say…..
Temui aku di sini duhai kanda Nicolas Saputra…. And if you have a minute, why
don’t we go… Talk about it somewhere only we know….. This could be the end of
everything. So why don’t we go….. Somewhere only we know….. Somewhere only we
know……
Dan tak ada hasil yang
mengkhianati usaha. Kelelahan dan ketakutan amblas seketika melihat penampakan
air terjun mungil namun kokoh dan begitu elegan dengan kolam alami warna tosca
di bawahnya. The hidden Waimarang is finally found! And….. There’s a hidden
message in every waterfall. It says, if you’re flexible, falling will not hurt
you…… ahhhhh…. Yuk kita belajar falsafah dari air terjun ya…. Jatuh dalam
kehidupan itu biasa aja, tidak akan sakit jika kamu fleksibel, ikuti aja jalan
takdirmu. Lahh kok mendadak bijak gini ya hihihihi… Memang tempat ini membawa aura magic and
wise. Tenang.. Kalem… Jadi pengen yoga di sini euy…. Mari kita duduk sejenak
dalam posisi lotus di pinggiran air terjun dengan cahaya nan remang-remang dan
temukan kedamaian dalam jiwamu. Pejamkan mata, rasakan sakitmu, take a breath….
relax…. take it easy…. Hear the water falls.....
wonderful waimarang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar