Menikmati senja bulan Desember di tengah rimba Kalimantan adalah hadiah terindah akhir tahun karena senja selalu punya warna berbeda dengan cerita tersendiri di setiap tempat. Every sunset has its own color. Every sunset has its own story. Dan sore itu kami mencari warna dan cerita senja saat menyusuri sungai Sekonyer di atas kapal klotok menuju Tanjung Puting National Park di provinsi Kalimantan Tengah
Sungai Sekonyer merupakan anak
sungai Kumai, satu dari ratusan sungai yang mengalir di daratan Borneo.
Walaupun tidak sepanjang sungai Kapuas atau sebesar sungai Mahakam, namun
Sekonyer termasuk istimewa di hati saya. Aura magis sungai ini punya efek
menentramkan dan menyembuhkan penyakit jiwa. Serasa ribuan masalah sepanjang
tahun lenyap dimakan buaya yang hidup di sungai ini. Lemparkan saja semua
masalahmu ke dalam sungai biar puas dimakan buaya-buaya lapar itu.
Sekonyer menyimpan sejuta mistis
dan misteri. Sejuta buaya dan sejuta cinta. Dulunya bernama sungai
Buaya karena menjadi habitat buaya Borneo namun sejak peristiwa tenggelamnya
kapal Lonel Konyer di sungai ini, namanya berubah jadi Sekonyer. Ohhh gitu ceritanya…
kupikir Sekonyer itu nama kepala suku Dayak tapi ternyata malah nama kapal
Belanda ya… Banyak kejadian mistis pasca tenggelamnya kapal Konyer itu seperti
penampakan kapal dan munculnya hantu-hantu bule cakep, serta kapal terbalik gara-gara tidak meminta ijin
menambat di tempat tersebut.
Perjalanan semakin mengasyikkan ketika kapal memasuki Muara Ali which is airnya berwarna hitam legam. Hitam pekat seperti kopi tapi bening bisa buat ngaca. Bagus banget buat foto refleksi awan yang memantul di air. Kagum melihat kecantikan refleksi awan pada bening sungai Sekonyer membuat perbincangan kami sore itu mengarah ke masalah yang sedikit serius tentang refleksi diri. Mumpung akhir tahun, bolehlah kita membuat perenungan hidup, mencoba merefleksikan diri kita di tengah kesunyian alam.
wanita Amazon |
Refleksi diri dapat diartikan sebagai sebuah proses eksplorasi dan pemaknaan mendalam terkait diri kita mencakup pikiran, perasaan, perilaku, keinginan, motivasi serta keyakinan kita. Diharapkan kita akan lebih mengenal diri sendiri setelah melakukan refleksi diri. Dalam melakukan refleksi kita perlu jujur dengan diri sendiri, kenali kebiasaan yang rutin dijalani, pahami yang terbaik untuk diri sendiri, serta mampu memaafkan diri sendiri. Berani jujur, menjadi dirinya sendiri seperti kata Christina Aguilera dalam lagu soundtrack Mulan itu kali ya….
when will my reflection show.... who I am inside...... |
Must I pretend that I’m someone
else for all time.. when will my reflection show.. who I am inside.......
There’s a heart that must be free
to fly. That burns with a need to know the reason why….
Why must we all conceal what we
think how we feel must be a secret me. Im forced to hide.......
I wont pretend that I’m someone else
for all time when will my reflection show who I am inside when will my
reflection show. Who I am inside….
Yahh.. malah nyanyi lagu Reflection….Dalam setiap perjalanan memang selalu ada soundtrack mengiringi sebuah cerita. Musik adalah bagian kehidupan yang tak terpisahkan dan kadang sebagai alarm pengingat akan momen-momen tertentu. Melalui lagu ini akan kuingat momen refleksi diri akhir tahun pada suatu masa di tengah belantara Borneo kala senja menyapa. Dan mentari senja pun turun mengucapkan selamat tinggal kepada angin Desember…..
Auf Wiedersehen…..
Hasta la vista......
So Long..... Goodbye....
Hope for better days ahead…..
last sunset in sekonyer |