Selasa, 20 Juni 2017

From Rinca with Love


welcome to the land of komodo dragon
Seperti sebuah mimpi di siang bolong ketika kapal Komodo Jaya merapat di pulau Rinca saat matahari tepat di atas kepala kami. Panas banget gini kita semangat dan niat hiking kelililing pulau demi perjumpaan dengan komodo yang sekian lama telah kita rindukan. Hewan reptilia terbesar di dunia tersebut memang cukup mempesona sehingga banyak orang yang penasaran pengen bertemu dengannya. Bahkan sempat masuk nominasi The New Seven Wonder saking uniknya habitat penghuni pulau yang terletak di tengah selat Molo di kawasan Kepulauan Komodo ini. Termasuk saya yang sudah kepincut dengan kepulauan ini sejak tahun 2009 di mana waktu itu salah seorang teman saya  liputan ke Komodo sebagai promosi kejaiban dunia baru. I have to go there someday.... and someday will be today.... Yayyy !!!! 

when we met komodo
Konon kabarnya, spesies komodo hanya berjumlah sekitar 2500 ekor saat ini yang tersebar di pulau Rinca, Komodo, Gili Motang dan Padar. Kelangkaan spesies inilah yang menyebabkan kepulauan Komodo menjadi kawasan konservasi pemerintah yang mendapatkan perhatian khusus dari ilmuwan di seluruh penjuru dunia. Gimana gak spesial? hanya di kawasan inilah hewan yang masih se-nenek moyang dengan dinosaurus, thyranosaurus dan saurus-saurus lainnya inilah bisa bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik.

Baby, hear they come... crawling out..... Crawling out under the house.... awww.... komodo-komodo itu akhirnya keluar dari sarangnya ketika rombongan kami memasuki konservasi paling keren se-indonesia raya. Nggak terlalu besar tapi tetep aja seram apalagi auranya itu kayak makluk berdarah dingin yang siap menerkam mangsa-nya kapan ajah. Mereka hanya diam membisu seperti patung saat kami mendekat untuk mengabadikannya. Beneran kayak patung.... Standing so calm and still..... 

standing still

Beda dengan komodo-komodo kalem itu, yang nonton malah kelihatan norak karena meluapkan kegembiraan yang tiada tara. Selama ini kita kan hanya liat komodo lewat National Geographic, begitu dapat kesempatan melihat dengan mata kepala sendiri kita jadi overload gini tingkahnya kayak anak SD hihihi Dan saya bukannya berusaha mengabadikan momen perjumpaan komodo itu tapi malah geli liat polah si David yang gayanya udah mirip Tarzan ituh. Beneran hiburan yang jauh lebih menarik ketimbang si komo - so cool and calm itu. Walo kalem tapi kita diharapkan agar tetap waspada jangan sampe membuat pergerakan yang mencurigakan. Bisa-bisa si komo ngamuk berat jika ada manusia yang belagu pengen mendekatinya apalagi kalo dia seorang wanita yang lagi dalam masa menstruasinya. Bau darah akan membuat komodo bergairah ingin memangsamu. Be careful anyway......

most beautiful Rinca


autumn in Rinca
Pulau Rinca tak sekedar komodo tetapi sepanjang mata memandang kita akan dimanjakan dengan keeksotisan alam timur dengan sabana dan stepa nan mempesona. Apalagi ketika itu sepertinya sedang musim gugur saat daun-daun mulai menguning dan menggugurkan diri. Dan walo hiking siang-siang bolong kita sungguh sangat menikmatinya. Berjalan menyusuri hutan dengan vegetasi yang mulai berguguran di sepanjang jalan menimbulkan sensasi romantisme ala-ala musim gugur. Such as autumn in Rinca. And I really loveeeee it.......

the color of autumn
Apalagi ketika udah sampe di puncak bukit Rinca. We just said woww.... Just wowwww....... Nampak lautan di bawah sana dalam naungan gunung-gunung liar nan gersang bagaikan tersesat di dunia lain. Beneran ini kayak di film The Lost World. Dan kita langsung ambil gambar buat video promosi pesona Indonesia. Kabarnya bakalan tayang di New York sebentar lagi. awww... awww..... semangat-semangat pasang muka ceria dan dadah dadah ke drone di atas sana. What a wonderful and unforgettable journey.......  


We love you, Rinca..... cheeeseeeeee........

 
     

1 komentar:

  1. Waooww...si komo sangar ya?! Bagi wanita yang datang bulan nggak bisa mengunjungi si komo donk...

    BalasHapus